Bab 1: Sistem Reproduksi pada Manusia
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom yang jumlahnya sama dengan kromosom sel induk. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel kelamin. Pembelahan ini berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk.
1. Pembelahan Mitosis -> merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Terdiri atas empat fase pembelahan, yaitu profase,metafase,anafase,dan telofase. Pada tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telofase, umumnya selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut dengan sitokinesis.
2. Pembelahan Meiosis -> pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Oleh karena itu, meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi. Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2.
B. Organ Reproduksi pada Laki-laki
1. Penis -> Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan saluran sperma.
2. Skrotum -> Bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis. Berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
3. Testis -> Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum. Berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
4. Epididimis -> saluran yang keluar dari testis yang terbentuk seperti tanda koma dengan ukuran kurang lebih 4 cm. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
5. Vas Deferens -> Saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi menghubungkan epididimis dan uretra.
6. Kelenjar Vesikula Seminalis -> Berfungsi menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan sperma.
7. Kelenjar prostat -> Berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.
8. Kelenjar cowper -> Berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa
C. Organ Reproduksi pada Perempuan
1. Ovarium -> Berfungsi menghasilkan telur (ovum).
2. Saluran Telur (Tuba fallopi/Oviduk) -> Saluran dengan panjang kurang lebih 10 cm yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).
3. Infundibulum -> Struktur berjumbai dan merupakan pangkal dari tuba fallopi.
4. Rahim (uterus) -> berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan
5. Endometrium -> Lapisan yang membatasi rongga rahim dan meluruh saat menstrasi.
6. Vagina -> Saluran yang menguhubungkan lingkungan luar dengan rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi,dan saluran keluarnya bayi
7. Servik -> Struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina.
Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma
Fertilisasi terjadi apabila sel telur dibuahi oleh sel sperma.
Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara lain Gonorhoe, Sifilis, Herpes Simplex Genitalis, HIV/AIDS, Keputihan, dan Epididmitis.
Upaya untuk mencegah penyakit reproduksi:
1. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut.
2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar.
3. Mengganti celana dalam minimal 2-3 kali sehari.
Bab 2: Reproduksi pada tumbuhan dan hewan
1. Tumbuhan dan hewan dapat melakukan reproduksi secara seksual atau aseksual.
2. Reproduksi aseksual adalah reproduksi tumbuhan atau tumbuhan tanpa melewati proses fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan.
3. Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur)
4. Reproduksi aseksual alami tumbuhan Angiospermae dengan menggunakan rhizoma, stolon,umbi lapis, umbi batang,kuncup adventif daun, dan anakan. Reproduksi aseksual buatan dapat dilakukan melalui cangkok,merunduk,menyambung,menyambung,dan setek. Reproduksi seksual merupakan cara reproduksi yang melibatkan sel kelamin dan fertilisasi. Reproduksi seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan oleh serbuk sari dan sel telur yang dihasilkan oleh putik.
5. Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual melalui penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada strobilus. Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji.
6. Tumbuhan paku (Pteridhophyta) mengalami tahap gametofit dan sporofit. Reproduksi seksual terjadi pada tahap gametofit yaitu dengan dihasilkannya sel kelamin. Sel kelamin jantan dan betina yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi . Tahapan selanjutnya ialah tahap sporofit,yaitu dimulai ketika zigot hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora.
7. Tumbuhan lumut (Bryophyta) mengalami reproduksi seksual dan aseksual pada satu kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. Pada tahap sporofit tumbuhan lumut menghasilkan spora. Reproduksi lumut secara aseksual dapat melalui gemmae atau kuncup.
8. Teknologi reproduksi pada tumbuhan meliputi vertikulur,hidroponik,dan kultur jaringan tumbuhan.
9. Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual melalui tunas,fragmentasi,dan partenogenesis
10. Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi seksual dibagi menjadi hewan vivipar,ovipar,dan ovovivipar
11. Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu kali siklus hidup , misalnya pada ubur-ubur
Bab 3: Kependudukan dan Lingkungan
1. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
2. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kelahiran,kematian,dan imigrasi.
3. Dampak yang terjadi pada lingkungan akibat peningkatan jumlah penduduk antara lain: pencemaran lingkungan oleh lembah atau sampah rumah tangga, berkurangnya ketersediaan air bersih, berkurangnya ketersedian udara bersih, dan kurangnya ketersediaan ruang dan lahan pertanian.
4. Ciri-ciri air tercemar adalah adanya endapan atau bahan terlarut, adanya perubahan suhu,pH,warna,bau,dan rasa air.
Bab 4 : Pertikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
1. Setiap Benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul-molekul. Molekul ini tersusun atas partikel yang lebih kecil yaitu atom.
2. Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton yang memiliki muatan positif, elektron yang memiliki muatan negatif, dan neutron yang tidak bermuatan.
3. Setiap atom memiliki nomor atom dan nomor massa. Nomor atom menunjukkan jumlah proton,sedangkan nomor massa menunjukkan penjumlahan penjumlahan proton dan neutron.
4.Molekul dan atom yang menerima atau melepas elektron menjadi bermuatan dan membentuk ion.
5. Susunan elektron di dalam suatu atom disebut dengan konfigurasi elektron.
6. Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi atau benda yang berbeda juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar